Jumat, 25 Januari 2019

Keutamaan Menghisap Payudara

KEUTAMAAN MENGHISAP PAYUDARA

1. Payudara wanita yg sering dihisap, keseimbangan sistem kardiovaskular kewanitaannya dpt terjaga ... Apabila lelaki menghisap Payudara wanita dalam waktu yg lama, maka degupan jantung wanita dpt meningkat hingga 110 detak/menit. Hal ini boleh menjadi latihan bagus bagi kesehatan jantung.

2. Hisap Payudara wanita juga dpt membuat berat badan wanita lebih stabil, bahkan berkurang. Hal ini disebabkan, Payudara wanita yg dihisap selama 3 menit dpt membakar lemak sekitar 12 kalori.

3. Ingin wajah lebih kencang? Kalau begitu jangan ragu utk lebih sering dihisap Payudaranya. Dgn dihisap Payudara, maka lebih dari 30 otot wajah wanita bergerak, sehingga berguna utk meningkatkan aliran darah di kulit wajah, dan menghaluskan kulit.

4. Selama ini hisap Payudara wanita dianggap sebagai hal yg kurang sopan/tabu. Tapi pada kenyataanya hisap Payudara wanita dpt membuat wanita lebih awet muda, merupakan obat alami yg merangsang sistem kekebalan tubuh, hasilnya adalah produksi antibodi yg mampu melindungi dari virus. Proses ini disebut cross-imunoterapi.

5. Pada saat Payudara wanita dihisap, biasanya nafas wanita jadi lebih cepat..Rata2 saat hisap Payudara, wanita akan menghirup dan membuang nafas 60 kali dlm satu menit. Padahal dlm keadaan normal hanya 20 kali tiap satu menit. Menghirup dan membuang nafas lebih sering akan mencegah berbagai gangguan diparu.

6. Payudara wanita yg dihisap lebih dari 5 menit akan membuat tubuh wanita lebih santai, dapat menghasilkan rantai kimiawi yg akan menghancurkan berbagai hormon penyebab stress.

7. Kebiasaan menghisap payudara diwaktu pagi saat bangun tidur selama 3 menit dan dilakukan rutin tiap pagi akan membantu mencegah timbulnya kanker payudara.

----Dr.Boyke Dian Nugraha

Kamis, 24 Januari 2019


Jaminan Kesehatan

JAMINAN KESEHATAN DI MASA KHILAFAH ABBASIYAH

Oleh: KH. Hafidz Abdurrahman, MA (Dewan Penasehat HELP-S)

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria al-Razi, atau dikenali sebagai Rhazes di dunia Barat, merupakan salah seorang pakar sains yang hidup antara tahun 251-313 H/865-925 M. Dia hidup pada zaman Khilafah Abbasiyah, bertepatan pada era delapan Khalifah. Mulai dari Khalifah al-Muntashir (861-862 M) hingga Khalifah al-Muqtadir (902-932 M).

Sebagai ilmuan sekaligus dokter, ar-Razi memberikan panduan kepada murid-muridnya, bahwa tujuan utama para dokter adalah menyembuhkan orang sakit lebih besar ketimbang niat untuk mendapatkan upah atau imbalan materi lainnya.  Mereka diminta memberikan perhatian kepada orang fakir, sebagaimana orang kaya maupun pejabat negara. Mereka juga harus mampu memberikan motivasi kesembuhan kepada pasiennya, meski mereka sendiri tidak yakin. Karena kondisi fisik pasien banyak dipengaruhi oleh kondisi psikologisnya (‘Abdul Mun’im Shafi, Ta’lim at-Thibb ‘Inda al-Arab, hal. 279).

Perhatian di bidang kesehatan seperti ini tidak hanya terbatas di kota-kota besar, bahkan di seluruh wilayah Islam, hingga sampai ke pelosok, bahkan di dalam penjara-penjara sekalipun. Pada era itu, sudah ada kebijakan Khilafah dengan rumah sakit keliling. Rumah sakit seperti ini masuk dari desa ke desa. Perlu dicatat di sini, Khilafah saat itu benar-benar memberikan perhatian di bidang kesehatan dengan layanan nomor satu, tanpa membedakan lingkungan, strata sosial dan tingkat ekonomi.

Wazir Ali bin Isa al-Jarrah, yang menjadi wazir di masa Khalifah al-Muqtadir (908-932 M) dan al-Qahir (932-934 M), dan dikenal sebagai wazir yang adil dan ahli hadits yang jujur, juga penulis yang produktif, pernah mengirim surat kepada kepala dokter di Baghdad, “Aku berpikir tentang orang-orang yang berada dalam tahanan. Jumlah mereka banyak, dan tempatnya pun tidak layak. Mereka bisa diserang penyakit. Maka, kamu harus menyediakan dokter-dokter yang akan memeriksa mereka setiap hari, membawa obat-obatan dan minuman untuk mereka, berkeliling ke seluruh bagian penjara dan mengobati mereka yang sakit.” (Ibn Qifthi, Tarikh al-Hukama’, hal. 148)

Wazir Ali sendiri dikenal kaya raya. Pendapatannya 700.000 dinar per bulan. Tetapi, dari 700.000 Dinar itu, ia infakkan untuk kemaslahatan umat sebesar 680.000 dinar. Termasuk untuk wakaf dan lain-lain.

Para Khalifah dan penguasa kaum Muslim di masa lalu, bukan hanya mengandalkan anggara negara. Karena mereka juga ingin mendapatkan pahala yang mengalir, maka mereka pun mewakafkan sebagian besar harta mereka untuk membiayai rumah-rumah sakit, perawatan dan pengobatan pasiennya. Di masa itu, dikenal istilah Waqf Khida’ al-Maridh (wakaf mengubah persepsi pasien). Sebagai contoh, Saifuddin Qalawun (673 H/1284 M), salah seorang penguasa di zaman Abbasiyah, mewakafkan hartanya untuk memenuhi biaya tahunan rumah sakit, yang didirikan di Kairo, yaitu rumah sakit al-Manshuri al-Kabir.

Dari wakaf ini juga gaji karyawan rumah sakit ini dibayar. Bahkan, ada petugas yang secara khusus ditugaskan untuk berkeliling di rumah sakit setiap hari. Tujuannya untuk memberikan motivasi kepada para pasien, dengan suara lirih yang bisa didengarkan oleh pasien, meski tidak melihat orangnya. Bahkan, al-Manshur al-Muwahhidi, mengkhususkan hari Jumat, seusai menunaikan shalat Jumat, untuk mengunjungi rumah sakit, khusus memberikan motivasi kepada pasien.

Di antara motivasi para penguasa kaum Muslim kepada pasien yang terkenal adalah ungkapan Wazir Ali al-Jarrah, “Mushibatun qad wajaba ajruha khairun min ni’matin la yu’adda syukruha (Musibah yang pahalanya sudah ditetapkan lebih baik ketimbang nikmat yang syukurnya tidak ditunaikan).” []

Sumber: http://hizbut-tahrir.or.id/2012/07/05/jaminan-kesehatan-di-masa-khilafah-%E2%80%98abbasiyah/

Rabu, 23 Januari 2019

Menolak Pemberian

Menolak Pemberian
Seorang laki-laki yg berbeda paham dengan GUSDUR mengeluarkan kecaman dan kata-kata kasar meluapkan kebenciannya kepada GUSDUR.

GUSDUR hanya diam, mendengarkannya dengan sabar, tenang dan tidak berkata apa pun.

    Setelah lelaki tersebut pergi, si murid yg melihat peristiwa itu dengan penasaran bertanya :
"Mengapa GUSDUR diam saja tidak membalas makian lelaki tersebut."*

   Beberapa saat kemudian, maka GUSDUR bertanya kepada si murid :
“Jika seseorang memberimu sesuatu,
tapi kamu tidak mau menerimanya, lalu menjadi milik siapa kah pemberian itu ?

"Tentu saja menjadi milik  si pemberi”, jawab si murid.

"Begitu pula dengan kata-kata kasar itu”, Dawuh GUSDUR.

“Karena aku tidak mau menerima kata-kata itu, maka kata-kata tadi akan kembali menjadi miliknya.*
Dia harus menyimpannya sendiri.
Dia tidak menyadari, karena nanti dia harus menanggung akibatnya di dunia atau pun akhirat, karena energi negatif yg muncul dari pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan hanya akan membuahkan penderitaan hidup”.

.  Kemudian, lanjut GUSDUR :
Sama seperti orang yg ingin mengotori langit dengan meludahinya. Ludah itu hanya akan jatuh mengotori wajahnya sendiri...!!!
Demikian halnya, jika di luar sana ada orang yg marah-marah kepadamu ... biarkan saja … karena mereka sedang membuang SAMPAH HATI mereka:
    Jika engkau diam saja, maka sampah itu akan kembali kepada diri mereka sendiri, tetapi kalau engkau tanggapi, berarti engkau menerima sampah itu.”

“Hari ini begitu banyak orang yg hidup dengan membawa sampah di hatinya ( sampah kekesalan, sampah amarah, sampah kebencian, dan lain Lain Penyakit Hati ) … maka jadilah kita orang yg BIJAK”

GUSDUR melanjutkan nasehatnya :

“Jika engkau tak mungkin memberi, janganlah  mengambil”

“Jika engkau terlalu sulit untuk mengasihi, janganlah membenci”

“Jika engkau tak dapat menghibur orang lain, janganlah membuatnya sedih”

“Jika engkau tak bisa memuji, janganlah menghujat”

“Jika engkau tak dapat menghargai, janganlah menghina”

“Jika engkau tidak suka bersahabat, janganlah bermusuhan”         

Jadikanlah Setiap Hari Dalam Hidup Ini Sebuah Pembelajaran Dan Mawas Diri...

Selasa, 22 Januari 2019

Lewat Di Tempat Angker?

Bismillah

Apakah Saat Melewati Tempat Angker Kita Harus Pamit?

Sudah umum bagi sebagian manusia ketika datang atau melintas di tempat yang katanya angker mesti mengucapkan permisi atau lain sebagainya.
Tujuannya tidak lain agar terlindung dari marabahaya atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.
Padahal kita ketahui bersama bahwasanya Manusia adalah Khalifah di Muka Bumi. Dan Dahulu Jin adalah budak daripada manusia yaitu Nabi Sulaiman 'alaihissalam. Tapi, sayangnya saat ini manusia seolah semakin takut dengan bangsa jin.
Semakin takut kita kepada bangsa jin maka semakin merasa kuat pula lah mereka.
Oleh karenanya, Tanamkan dalam hati bahwasanya Jin itu lemah, pada hakekatnya mereka takut kepada bangsa manusia.
Adapun solusi daripada ketika melewati atau datang ke tempat baru yang dianggap angker atau lain sebagainya yaitu
dengan memperbanyak membaca doa perlindungan yang telah di ajarkan oleh Rasulullaah ﷺ salah satunya adalah

  *أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ*

"Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa saja yang Dia ciptakan" (HR. Muslim)

Semoga Alloh melindungi kita dari semua kejahatan dan dari segala macam bentuk kesyirikan.
Semoga bermanfaat dan membawa barokah ....
Aamiiin

Senin, 21 Januari 2019

Yang Paling Memberi Manfaat

Yang Paling Memberi Manfaat

EMAS  berkata pada tanah..cobalah lihat pada dirimu,suram dan lemah...
Apakah engkau memiliki cahaya mengkilat seperti aku..???
Apakah engkau berharga seperti aku..???
 
Tanah menggelengkan kepala dan menjawab
Aku bisa menumbuhkan bunga dan buah , bisa menumbuhkan rumput dan pohon , bisa menumbuhkan tanaman dan banyak yg laina..
Apakah kamu bisa...???

Emas pun terdiam seribu bahasa..!!!
Dalam hidup ini banyak org yg seperti emas, berharga , menyilaukan tetapi tidak bermanfaat bagi sesama
Sukses dalam karier rupawan dalam paras , tetapi sukar menbantu apalagi peduli

Tapi ada juga yg seperti tanah..posisi biasa saja , bersahaja namun ringan tangan siap membantu kapanpun...

Makna dari kehidupan bukan terletak pada seberapa bernilainya diri kita , tetapi seberapa besar bermanfaatnya kita bagi orang lain...
Jika keberadaan kita dapat menjadi berkah bagi banyak orang lain , barulah kita benar benar bernilai
Apalah gunanya kesuksesan bila itu tidak membawa manfaat bagi kita , keluarga dan orang lain.

Minggu, 20 Januari 2019

Kisah Sang Suami

Suami Yang Selalu Pulang Tengah Malam dan Mandi

Suami Selalu Pulang Dini Hari Dan Langsung Mandi, Istri Menangis Setelah Tahu Rahasianya…

Maafkan aku, Suamiku….Setahun sudah kami berumah tangga, kehidupan kami normal-normal saja. Meskipun belum memiliki rumah sendiri, sebagai istri, aku tidak mempermasalahkannya.

Meski demikian, kami berusaha menabung setiap bulan agar bisa membeli rumah walau sederhana.

Ketika gaji suami naik dan tabungan terkumpul lumayan, kami memutuskan untuk membeli rumah seadanya.

Yang penting bisa ditempati. Itu pun dengan tambahan pinjaman dari kerabat kami.

Memiliki rumah sendiri adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami. Namun, suamiku harus bekerja lebih keras untuk mengembalikan pinjaman dari kerabat.Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Mulai ada yang aneh dengan suamiku. Beberapa waktu lalu ia mengatakan akan lembur untuk mencari uang tambahan agar bisa melunasi pinjaman ke kerabat secepatnya. Namun…Kini tiap hari ia lembur. Dan yang aneh, pulangnya dini hari. Sekitar jam 1 atau jam 2. Yang lebih aneh, begitu ia sampai rumah langsung mandi dan mencuci bajunya. Aku perhatikan beberapa hari, rutin ia lakukan begitu. Sampai di rumah langsung mandi dan mencuci baju.

Aku jadi curiga.

Aku mulai mencurigai suamiku, jangan-jangan ia selingkuh. Bagaimana mungkin tiap hari lembur hingga tengah malam bahkan dini hari?

Agar tak lama-lama dilanda ketidakjelasan, suatu hari aku pun mendatangi kantornya.
Ternyata benar. Suamiku tidak lembur. Aku pun mengikutinya. Ia menuju ke sebuah restoran barbeque. Dari seberang jalan aku mengatur emosi agar menahan diri. Tampak suamiku keluar dari restoran itu dengan baju putih, lalu ia mulai memanggang daging. Aku jadi ingat dulu suamiku pernah bilang ia suka memanggang daging dan banyak teman yang bilang kalau panggangannya enak.
Tak terasa air mataku menetes. Kuputuskan untuk masuk ke restoran itu dan memperhatikan suamiku lebih dekat. Ia tampak menikmati pekerjaannya namun tetap saja tanda lelah tampak dalam dirinya. Bagaimana tidak, sejak pagi ia telah bekerja di kantor dan kini ia bekerja lagi.

Aku tidak bisa membayangkan, ia melakukan hal ini sampai tengah malam. Air mataku semakin deras.

“Pesan apa Bu?” tanya seorang pelayan.

Aku segera mengusap air mataku.

“Segelas air minum saja, dan tolong kasihkan ke bapak yang memanggang daging itu,” pintaku disambut tatapan aneh sang pelayan.

Namun ia tetap memberikan minuman itu ke suamiku.

Saat suamiku menoleh ke arahku, ia kaget lalu mendatangiku.

Aku memeluknya erat dan banjirlah air mataku.

“Sayang, bagaimana kau bisa sampai di sini?” tanyanya.

“Aku tunggu Mas pulang kerja ya.”

Malam itu, suamiku menjelaskan semuanya. Dan aku pun meminta maaf telah mencurigainya.
“Maafkan aku. Aku melihatmu setiap pulang selalu langsung mandi dan mencuci baju. Rupanya kamu tidak mau tercium asap olehku. Aku sempat curiga kalau kamu memiliki wanita lain. Karena itulah aku mengikutimu.

”Mana mungkin?” kata suami sambil mencium keningku. “Engkau adalah wanita paling sempurna untukku. Sampai kapanpun tidak ada yang bisa menggantikanmu”